Makanan Sehat

5 Manfaat Kesehatan Tempe Organik yang Perlu Anda Ketahui

Meningkatnya kesadaran untuk menjaga kesehatan telah membuat popularitas makanan sehat semakin meningkat. Pilihan makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi setiap hari pun ada semakin banyak ragamnya.

Makanan sehat bisa hadir dalam versi dan bentuk yang sederhana, dengan harga murah dan mudah dijangkau. Makanan sehat tidak selalu tertuju pada bahan-bahan makanan organik mahal yang biasa ada di supermarket-supermarket besar.

Indonesia memiliki berbagai macam makanan khas yang mudah untuk dijumpai seperti Tempe. Makanan murah dan lezat ini mudah dijumpai di berbagai warung hingga supermarket dan dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan.

Sayangnya, tempe yang beredar di pasaran saat ini masih banyak menggunakan kedelai GMO yang umumnya di import dari Amerika.

Dengan munculnya trend hidup sehat dan gaya hidup organik, saat ini muncul produk tempe organik dengan berbagai manfaat kesehatan yang terkandung di dalamnya.

Sejarah Tempe Di Indonesia

Sejarah tempe tak bisa lepas dari bahan bakunya utama pembuatnya, yaitu kedelai. Menurut pakar tempe dari Universitas Gajah Mada, Mary Astuti dalam Bunga Rampai Tempe Indonesia, kata kedelai yang ditulis kadele dalam bahasa Jawa ditemukan dalam Serat Sri Tanjung (abad ke-12 atau 13).

Selain dalam serat legenda kota Banyuwangi itu, kata kedelai juga dijumpai dalam Serat Centhini, yang ditulis oleh juru tulis keraton Surakarta, R Ng Ronggo Sutrasno pada 1814.

Penemuan tempe berhubungan erat dengan produksi tahu di Jawa, karena keduanya dibuat dari kacang kedelai. Tahu sendiri dibawa oleh orang Tiongkok ke Jawa, yang mungkin sudah ada sejak abad ke-l7. Bukan hanya bahannya yang sama, mungkin juga secara langsung penemuan tempe berkaitan dengan produksi tahu.

Manfaat Tempe Organik Saprodi 2

Dalam buku Nusa Jawa Silang Budaya: Jaringan Asia, kata Tempe berasal dari kata Nusantara tape, yang mengandung arti fermentasi, dan wadah besar tempat produk fermentasi disebut tempayan.

Disebut makanan kerakyatan, karena tempe diciptakan oleh rakyat, bukan istana. Karena itu, dahulu pernah muncul istilah “bangsa tempe”, sebagai bentuk stigmatisasi dari kalangan priyayi.

Sekarang tempe tidak lagi dikenal sebagai makanan rakyat saja, jenis-jenis tempe yang muncul pun semakin beragam. Popularitas tempe kini pun juga semakin terangkat ketika gairah kuliner dan gaya hidup sehat semakin meningkat, sehingga tempe menjadi makanan kita semua.

 

Perbedaan Tempe Organik dan Tempe Non Organik

Dari tampillannya, Tempe Organik dan Tempe Non Organik sekilas tidak ada perbedaan yang mencolok. Namun, yang membedakan adalah bahan baku pembuatnya.

Tempe Organik adalah tempe yang diolah dengan memakai bahan kedelai non-GMO (bukan tanaman hasil rekayasa genetika) dan diproses dengan sistem organik tanpa menggunakan bahan kimia. Tempe organik ini menawarkan semua manfaat kesehatan dari kedelai dan menutupi kekurangan produk kedelai olahan.

Sementara Tempe Non Organik dibuat dengan menggunakan bahan baku dari kedelai GMO yang biasanya diimpor dari Amerika. Kedelai non-organik, diolah melalui tahap yang melibatkan bahan kimia yang disebut heksana. Bahan kimia pelarut ini digunakan untuk mengekstrak minyak dari kedelai.

 

Manfaat Kesehatan Tempe Organik

  1. Kaya protein dan zat gizi. Tempe organik dengan porsi 3 ons mengandung sekitar 16 gram protein, tidak berbeda jauh dengan satu porsi steak daging panggang yang mengandung 26 gram protein. Tempe juga memenuhi 8% dari jumlah harian yang disarankan untuk kalsium dan zat besi, sehingga sangat bagus untuk memenuhi nutrisi dalam diet sehari-hari.
  2. Meningkatkan sistem imun dan anti tumor. Banyak ahli percaya bahwa biji kedelai utuh sangat bermanfaat bagi tubuh, salah satunya mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh dan mencegah peradangan karena zat genistein isoflavon dalam kedelai memiliki anti efek -inflamasi. Selain itu, genistein dikenal sebagai anti-tumor dan bisa sangat baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
  3. Kaya mineral. Proses fermentasi kedelai membuat tempe sangat istimewa, karena membantu nutrisi seperti kalsium, zink dan zat besi menjadi lebih mudah dicerna tubuh. Menurut penelitian kandungan zat besi mencapai 2,5 kali lebih banyak pada bahan makanan yang difermentasi.
  4. Kaya flavonoid. Mengolah tempe yang terbaik adalah dengan merebus atau mengukusnya. Hal ini karena menurut penelitian, tempe yang digoreng kering mengurangi setengah kandungan isoflavonid pada tempe. Saat ini bahkan ada anjuran makan tempe mentah, dimana tempe masih memiliki kandungan gizi lengkap. Flavonoid adalah antioksidan yang dapat menangkal kerusakan sel akibat radikal bebas.
  5. Mengandung zat antibiotik. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vit. B dan zat besi. Tempe juga mengandung beberapa zat yang mempunyai nilai obat seperti antibiotik untuk infeksi, isoflavon dan antioksidan untuk penyakit degeneratif dan pencegahan kanker.

Tempe organik menawarkan semua manfaat kesehatan dari kedelai dan menuntupi kekurangan produk kedelai olahan. Tempe organik dibuat dari kedelai non-GMO (bukan tanaman hasil rekayasa genetika) dan diproses dengan pertanian sistem organik yang tanpa menggunakan bahan kimia sama sekali.

Tempe saat ini mulai dikenal di luar Indonesia. Penelitian mengenai manfaat tempe mulai dilakukan. Salah satunya, penelitian yang dilakukan di Malaysia.

Produsen tempe organik di Indonesia, bahkan tidak hanya menggunakan kedelai untuk bahan membuat tempe tetapi juga menggunakan kacang koro berjenis koro pedang (Canavalia ensiformys).

Dengan berbagai manfaat kesehatan yang terkandung di dalam bahan-bahan pembuatnya, kini tempe organik bisa menjadi alternatif yang menunjang gaya hidup sehat Anda.

Referensi Artikel : Healty Times, Historia ID

author-avatar

About Saprodi Indonesia

Saprodi Indonesia adalah pelopor Ecommerce Pertanian yang Menyediakan Berbagai Macam Barang untuk Kebutuhan Pertanian ke Seluruh Indonesia.